Silakan Registrasi dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh
Alamat e-mail Anda
Masukkan Kata Sandi
Masukkan email anda untuk berlangganan berita
 

Sales
0811 98 66 999



CS Jakarta
0811 201 7766



CS Jakarta 2
0811 203 7766



CS Malang
0811 101 5567



CS Yogyakarta
0822 2134 5599




CS Surabaya
081-1757-7444




Knowledgebase
Laporan Kartu Hutang/Piutang Berbeda Dengan Neraca Dan Mutasi Karena Salah Pembayaran
Dipos oleh Agus Juanda pada 18 November 2014 04:49 PM

Ada banyak pertanyaan yang disampaikan oleh para pengguna program zahir accounting mengenai adanya perbedaan nilai yang terdapat pada laporan Kartu Hutang/Piutang dengan nilai Hutang/Piutang yang terdapat pada laporan Neraca, Buku Besar dan Mutasi Hutang/Piutang. Salah satu penyebab hal tersebut adalah karena adanya kesalahan saat penginputan pembayaran hutang atau piutang tersebut. Misalnya, ada transaksi hutang/piutang diakui pada bulan Februari 2014 sedangkan ada kesalahan pencatatan pembayarannya di input pada bulan Januari 2014. Secara logika, seharusnya pembayaran hutang/piutang dilakukan setelah adanya invoice hutang/piutang itu terbentuk, bukan sebelum hutang/piutang itu terbentuk. Apabila pembayaran dilakukan sebelum terbitnya invoice hutang/piutang, itu bukan disebut pembayaran hutang/piutang melainkan uang muka.

Berikut ini gambaran mengenai pembacaan laporan pada Kartu Hutang/Piutang, Neraca, Buku Besar dan Mutasi Hutang/Piutang

Contoh :

Pada tanggal 1 Februari 2014 ada invoice pembelian secara kredit (Hutang) senilai Rp. 10.000.000, kemudian baik sengaja atau tidak, pembayaran atas invoice hutang tersebut diinput senilai Rp. 5000.000 pada tanggal 15 Januari 2014 (tanggal pembayaran lebih dahulu dibandingkan dengan tanggal invoicenya). Maka laporan yang akan terbentuk jika anda buka pada periode bulan februari sebagai berikut :

1.Laporan Neraca peride bulan Februari
   [Modul Laporan > Laporan Keuangan > Laporan Keuangan > Neraca Standar]

    Pada neraca tersebut terdapat saldo Rp. 5000.000 (Rp.10.000.000 - Rp. 5000.000)
    Nilai diatas berdasarkan sifat laporan Neraca yang membawa saldo akhir dari periode sebelumnya.
    Maka jika nanti anda membuka laporan neraca bulan Januari, akan terdapat saldo hutang senilai minus Rp. 5000.000 (Rp. 0 - Rp. 5000.000)

2. Laporan Mutasi Hutang Periode 1 Februari 2014 - 28 Februari 2014
    [Modul Laporan > Laporan Pembelian/Hutang > Hutang Usaha > Mutasi Hutang - Mata Uang Dasar]

    Pada Mutasi Hutang tersebut juga memperlihatkan nilai yang sama dengan neraca yaitu Rp. 5000.000
    Dari laporan diatas terlihat saldo awal minus Rp. 5000.000 (Pembayaran Januari) ditambah Rp. 10.000.000 (Invoice Februari) = Rp. 5000.000
    Pada laporan tersebut akan mudah terbaca karena hanya ada satu invoice hutang dan satu transaksi pembayaran. Karena jika transaksi
    invoice hutang sudah cukup banyak, maka saldo awal minus tersebut tidak akan terlihat.

3. Laporan Buku Besar periode 1 Februari 2014 - 28 Februari 2014
    [Modul Laporan > Laporan Keuangan > Buku Besar > Buku Besar - Standar]

 

    Pada laporan Buku Besar tersebut juga menunjukkan nilai yang sama dengan dua laporan diatas yaitu Rp. 5000.000
    Laporan ini juga memperlihatkan adanya nilai saldo awal yang minus Rp. 5000.000 dari periode sebelumnya yaitu Januari.

    Ketiga laporan diatas menunjukkan nilai yang sama sebesar Rp. 5000.000 karena masing-masing dari ketiga laporan tersebut, memiliki konsep
    yang sama yaitu adanya saldo awal atau membawa nilai saldo akhir dari periode sebelumnya (pada kasus ini adalah januari 2014). 

4. Laporan Kartu Hutang periode 1 Februari 2014 - 28 Februari 2014
    [Modul Laporan > Laporan Pembelian/Hutang > Hutang Usaha > Kartu Hutang - Mata Uang Dasar]

    Berbeda dengan ketiga laporan sebelumnya, laporan kartu hutang ini menujukkan nilai saldo sebesar Rp. 10.000.000, kenapa demikian..?
    Hal tersebut dikarenakan laporan ini hanya menampilkan transaksi dengan periode yang kita pilih saja. Karena periode yang diplih adalah
    1 Februari 2014 - 28 Februari 2014, maka pada laporan ini tidak akan menampilkan transaksi pembayaran yang ada di bulan Januari.

Solusi dari masalah ini adalah pertama, anda harus mengecek kembali apakah tanggal transaksi pembayaran tersebut sudah sesuai dengan invoice terhutang, karena seperti yang sudah dijelaskan diatas, seharusnya tanggal pembayaran terbit setelah adanya invoice hutang dan bukan sebelum tanggal incoice hutang. Kedua, filter tanggal (dari dan hingga), pada laporan ini jauh sebelum periode awal pembukuan pada zahir accounting, agar transaksi pembayaran yang ada dibulan sebelumnya (Januari) juga ikut ditampilkan pada laporan tersebut.

   

 

 

 

(2 vote(s))
Artikel ini membantu
Artikel ini tidak membantu

Ulasan (0)
Sampaikan ulasan baru
 
 
Nama Lengkap:
E-mail:
Ulasan:
© 2013 PT Zahir Internasional, unless otherwise noted. >EULA | Situs Web Zahir Lainnya | Tentang Zahir
Catatan: Situs web ini mengandung konten yang mensyaratkan Anda terdaftar dan login agar Anda dapat mengakses penuh.